Home »
Menteri Pertanian, Suswono dalam sambutannya dalam acara
“Gelar Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian” menghadapi ASEAN
Economic Community (AEC) 2015, sektor pertanian didorong untuk memperkuat
perdagangan intra dan ekstra ASEAN dan daya saing produk. AEC merupakan
tantangan sekaligus peluang, (19/03/2014).
Kegiatan “Gelar Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian” pertama kali dilaksanakan pada tahun 2013. Melihat antusiasme masyarakat yang besar, kegiatan ini menjadi kalender tahunan Kementerian Pertanian yang dilaksanakan oleh Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. “Kegiatan ini merupakan ajang pameran kreasi dan kesiapan teknologi pengolahan hasil pertanian tepat guna dan ramah lingkungan, disamping juga mempertemukan produsen dan pengguna teknologi” ujarnya.
“Untuk meningkatkan daya saing komoditas pertanian, tidak saja ditentukan oleh mutu produk yang baik, tetapi juga dituntut harga produk yang kompetitif, serta ramah lingkungan dalam proses produksinya” ujar Mentan. “Untuk itu, penggunaan sumber daya yang efisien, teknologi yang tepat guna serta komitmen yang tinggi dari seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan” lanjutnya.
Saat ini pengembangan agribisnis yang didukung agroindustri pedesaan berbasis sumber daya lokal, dengan konsep tanpa limbah (zero waste) terus dilakukan. Hal tersebut merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan konsep zero waste ini, maka seluruh komponen dari komoditi harus menjadi produk yang mempunyai nilai jual, sehingga penggunaan sumber daya menjadi efisien dan dapat menekan biaya produksi. Konsep zero waste ini sering juga disebut bio industri. Bio industri merupakan pilihan cerdas untuk meningkatkan nilai tambah yang langsung berkontribusi terhadap kesejahteraan petani disamping menghasilkan produk pertanian yang berdaya saing di pasar global. Untuk mendukung implementasi pengembangan agribisnis yang didukung agroindustri di pedesaan dengan konsep bio industri, telah tersedia berbagai sarana teknologi pengolahan hasil tepat guna yang diproduksi oleh anak bangsa.
Beberapa sarana alat mesin pengolahan dengan tema bio industri dapat dilihat pada pameran yang merupakan bagian dari kegiatan Gelar Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian tahun 2014. Pameran ini diselenggarakan selama tiga hari sejak tanggal 19 – 21 Maret 2014 di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta.
Kegiatan “Gelar Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian” pertama kali dilaksanakan pada tahun 2013. Melihat antusiasme masyarakat yang besar, kegiatan ini menjadi kalender tahunan Kementerian Pertanian yang dilaksanakan oleh Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. “Kegiatan ini merupakan ajang pameran kreasi dan kesiapan teknologi pengolahan hasil pertanian tepat guna dan ramah lingkungan, disamping juga mempertemukan produsen dan pengguna teknologi” ujarnya.
“Untuk meningkatkan daya saing komoditas pertanian, tidak saja ditentukan oleh mutu produk yang baik, tetapi juga dituntut harga produk yang kompetitif, serta ramah lingkungan dalam proses produksinya” ujar Mentan. “Untuk itu, penggunaan sumber daya yang efisien, teknologi yang tepat guna serta komitmen yang tinggi dari seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan” lanjutnya.
Saat ini pengembangan agribisnis yang didukung agroindustri pedesaan berbasis sumber daya lokal, dengan konsep tanpa limbah (zero waste) terus dilakukan. Hal tersebut merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan konsep zero waste ini, maka seluruh komponen dari komoditi harus menjadi produk yang mempunyai nilai jual, sehingga penggunaan sumber daya menjadi efisien dan dapat menekan biaya produksi. Konsep zero waste ini sering juga disebut bio industri. Bio industri merupakan pilihan cerdas untuk meningkatkan nilai tambah yang langsung berkontribusi terhadap kesejahteraan petani disamping menghasilkan produk pertanian yang berdaya saing di pasar global. Untuk mendukung implementasi pengembangan agribisnis yang didukung agroindustri di pedesaan dengan konsep bio industri, telah tersedia berbagai sarana teknologi pengolahan hasil tepat guna yang diproduksi oleh anak bangsa.
Beberapa sarana alat mesin pengolahan dengan tema bio industri dapat dilihat pada pameran yang merupakan bagian dari kegiatan Gelar Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian tahun 2014. Pameran ini diselenggarakan selama tiga hari sejak tanggal 19 – 21 Maret 2014 di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta.
Under:
Berita